PRESIDEN
KARYA : E. IONESCO
TERJEMAHAAN :RUDJITO
ADAPTASI : RACHMAN SABUR
PARA PELAKU :
1. PARTISAN
2. PRIA PENGGUM PRESIDEN
3. WANITA PENGAGUM PRESIDEN
4. LAKI I
5. LAKI II
6. PEREMPUAN I
7. PEREMPUAN II
8. 5 ORANG KEPALA
9. 5 ORANG TANPA KEPALA
10. 1 ORANG BANYAK KEPALA (PRESIDEN)
BAGIAN DEPAN PANGGUNG ADA DUA BUAH PINTU GERBANG BESI YANG BISA DI BUKA TUTUP. DI LATAR BELAKANGNYA TERDAPAT BERBAGAI GAMBAR BINATANG DIGANTUNG ATAU DITEMPELKAN SEBAGAI SIMBOL-SIMBOL DARI BERBAGAI PARTAI ATAU APAPUN. JUGA ADA LAMPU STOPAN YANG MENYALA. KADANG BERWARNA MERAH, KADANG BERWARNA KUNING, KADANG BERWARNA HIJAU. BUNYI HIRUK –PIKUK KENDARAAN LENGKAP DENGAN BUNYI KLAKSON MOTOR, MOBIL, DAN LAIN SEBAGAINYA.
PARTISAN BERDIRI DIANTARA GAMBAR-GAMBAR BINATANG ATAU GAMBAR, ATAU TULISAN APAPUN. IA MENUNGGU KEDATANGAN PRESIDEN. DI SEBELAH KANAN-KIRI PINTU GERBANG BESI, MASING-MASING MERAPAT PADA PINTU GERBANG ITU, SEORANG PRIA PENGAGUM PRESIDEN, SEORANG LAGI WANITA PENGAGUM PRESIDEN, JUGA MENANTI KEDATANGAN PRESIDEN .
PARTISAN :
Aku yakin ! itu dia ! Ya, itulah dia di ujung jalan ! Wah ! dia melambai-lambaikan tangannya berulangkali ! tangannya begitu penuh wibawa dan mempesona ! luar biasa ! tangan keadilan ! tangan Tuhan ! (TERDENGAR BUNYI TEPUK TANGAN BERGEMURUH. TERDENGAR BUNYI BERBAGAI BINATANG) .
Itulah dia yang mulia Presiden ! Ia datang ! Ia mendekat ! Ia semakin mendekat ! Ya, ampun ! Ia tersenyum ! senyumannya begitu kharismatik ! Ayo terus tersenyumlah presiden !
Senyumanmu adalah kebahagian kami ! Hidup presiden ! Hidup presiden ! Hidup presiden ! (TERDENGAR BUNYI TEPUK TANGAN BERGEMURUH. TERDENGAR BUNYI-BUNYIAN KLAKSON MOBIL-MOBIL, DAN LAIN SEBAGAINYA).
Aku yakin presiden melihat aku ! Aku sangat yakin presiden melihat lambaian tanganku ! Aku harus menahan histerisku ! Aku tidak boleh histeris ! Tidak ! Tidak ! Jangan ! Jangan ! Aku dilarang histeris!
Itu berlebihan ! Itu terlalu berlebihan ! Ya, ampun ! tapi aku tak bisa menahan rasa histerisku ! (PARTISAN BERTERIAK-TERIAK HISTERIS).
PRIA PENGAGUM PRESIDEN :
Biasanya ia mengenakan kacamata hitam. Sekarang kacamatanya berwarna merah. Ini di luar dari kebiasaannya. Aneh ! Tapi aku suka ! Ia kelihatan sangat berwibawa.
WANITA PENGAGUM PRESIDEN :
Aku begitu terharu. Sebentar lagi aku bisa melihatnya, bertatapan, bersalaman, menjabat tangannya yang hangat. Tangan malaikat ….
PARTISAN :
Aku masih ingat ketika ia menyampaikan pidatonya di gedung Rakyat, ia berkata : Wahai rakyatku ! penderitaan kalian adalah sumber inspirasi bagiku untuk membawa kalian ke pintu gerbang kebahagian ! Sambutlah aku pemimpin kalian semua ! Singsingkanlah bajumu ! Bangunlah badanmu ! Bangunlah jiwamu ! untuk negeri yang besar subur makmur ini !
PRIA & WANITA PENGAGUM PRESIDEN BERTEPUK TANGAN.
WANITA PENGAGUM PRESIDEN :
Sejak lama aku menunggu kesempatan untuk bisa bertemu. Aku akan memeluknya. Aku ingin menciumnya ! Kekagumanku begitu berat padanya. Melebihi dari apa yang selama ini kukagumi ! Melebihi segalanya !
PRIA PENGAGUM PRESIDEN :
Dari dulu aku juga selalu mengagumi penampilannya. Pemikiran dan gagasannya yang brilian. Gaya bicaranya. Sepatunya yang selalu mengkilap. Bajunya yang necis.
WANITA PENGAGUM PRESIDEN :
Dan bibirnya. Bibirnya yang selalu tersenyum damai mempesona !
PRIA PENGAGUM PRESIDEN :
Dan kakinya !
WANITA PENGAGUM PRESIDEN :
Dan matanya !
PRIA PENGAGUM PRESIDEN :
Dan kacamatanya !
WANITA PENGAGUM PRESIDEN :
Dan telinganya !
PRIA PENGAGUM PRESIDEN :
Dan topinya !
WANITA PENGAGUM PRESIDEN :
Dan hatinya !
PARTISAN :
Lihat ! Lihat ! presiden melambai-lambaikan tangannya kembali ! Ia kelihatan sangat berbahagia sekali ! orang-orang disana berdesak-desak menyalaminya ! Dan itu salah seorang pengawalnya yang berambut keriting berupaya mengamankan presiden dari desakkan nassa yang mengelu-elukannya.
PRIA PENGAGUM PRESIDEN :
Semoga saja tidak terjadi apa-apa.
WANITA PENGGAUM PRESIDEN :
Ya, semoga saja siang ini tidak berubah tiba-tiba menjadi malam.
PARTISAN :
Seharusnya presiden tidak boleh berlama-lama di sana. Ini bisa berbahaya bagi keamanan dirinya ! Aku khawatir akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan ! Ya ampun ! presiden malahan terus melambai-lambaikan tangannya.
PRIA PENGAGUM PRESIDEN :
Apa sebaiknya kita pergi kesana saja ? aku sudah tidak tahan lagi menunggu di sini !
WANITA PENGAGUM PRESIDEN :
Tidak. Sebaiknya kita tunggu di sini saja.
PARTISAN :
Lihat ! presiden kelihatannya sedang bicara dengan para wartawan. Sayang ! kita tidak bisa mendengarkan apa-apa yang dibicarakannya. Tapi aku yakin pembicaraannya itu mengenai statemen pandangan politik dia selama jadi pemimpin negeri ini.
PRIA PENGAGUM PRESIDEN :
Ayo ! kita harus pergi ke sana !
WANITA PENGAGUM PRESIDEN :
Tidak . Tunggu ! tunggu ! coba perhatikan ! presiden sekarang sedang menuju kemari ! kita harus bersiap-siap !
PARTISAN :
Ya ! presiden sedang menuju kemari !
PRIA PENGAGUM PRESIDEN :
Lho ? kenapa para pengawalnya berkepala botak ?
WANITA PENGGUM PRESIDEN :
Rasanya seperti mimpi aku bisa bertemu dengan presidenku !
PARTISAN :
Luar biasa ! fantastis ! Ia seperti seorang dewa yang diiringi para bidadari berkepala botak !
PRIA PENGGUM PRESIDEN :
Ayo ! kita harus menjemputnya !
WANITA PENGAGUM PRESIDEN :
Aku seakan tidak percaya, bahwa orang yang sedang berjalan kemari
Itu adalah presiden ! Aku merasa basah !
PARTISAN (MENYANYI) :
Telah datang ia telah datang !
Telah datang presiden pilihan kita !
Dialah pembawa segala kelohjinawian !
Dialah pengemban amanat rakyat !
Telah terbang ia telah terbang !
Telah terbang bersama sang garuda !
Dialah penerang cahaya dikegelapan !
Dialah penyelamat negeri ini !
Telah datang ia telah datang !
Telah datang ia telah datang !
Selamat datang presidenku selamat datang !
Selamat berjuang presidenku selamat berjuang !
TERDENGAR SIRINE AMBULANCE MELENGKING PANJANG. SUARA ITU MENGEJUTKAN PARTISAN, PRIA & WANITA PENGGUM PRESIDEN. SATU-SAMA LAIN SALING MELIHAT TIDAK MENGERTI TERHADAP APA YANG TERJADI SESUNGGUHNYA. MEREKA MENAIKI PINTU GERBANG LALU TURUN LAGI. LALU NAIK LAGI. LALU TURUN LAGI. LALU NAIK LAGI DAN SETERUSNYA.
PRIA PENGAGUM PRESIDEN :
Celaka ! ternyata presiden telah dibawa mobil ambulance !
WANITA PENGAGUM PRESIDEN :
Tidak ! tidak ! sepintas tadi aku melihat presiden tiba-tiba berbelok ke arah kiri jalan ini !
PARTISAN :
Bukan ! bukan ! justru tadi aku melihat presiden tiba-tiba berbelok ke arah kanan jalan ini !
Bukan ! bukan ! justru tadi aku melihat presiden tiba-tiba berbelok ke arah kanan jalan ini !
TERDENGAR LAGI SUARA SIRINE AMBULANCE.
PRIA PENGAGUM PRESIDEN :
Nah ! dengar itu suara sirine ambulance !
Aku yakin sekali presiden berada di mobil ambulance itu !
WANITA PENGAGUM PRESIDEN :
Dan aku yakin sekali presiden tiba-tiba berbelok kearah kiri jalan ini!
PARTISAN :
Dan aku juga yakin sekali presiden tiba-tiba berbelok kearah kanan jalan ini !
PRIA PENGAGUM PRESIDEN :
Lalu sekarang kita harus bagaimana ? apa yang terjadi pada diri presiden ? jangan-jangan ?
WANITA PENGAGUM PRESIDEN :
Jangan-jangan bagaimana ?
PARTISAN :
Tidak mungkin ! mustahil ! nonsens !
PRIA PENGAGUM PRESIDEN :
Segala sesuatu bisa saja terjadi .
WANITA PENGAGUM PRESIDEN :
Hei ! terjadi apa ? terjadi bagaimana ? aku tidak mengerti !
PARTISAN :
Tidak ! aku bilang nonsens !
PRIA PENGAGUM PRESIDEN TIBA-TIBA MENANGIS DAN BERTERIAK-TERIAK HISTERIS. IA BERJALAN KESANA-KEMARI TANPA MOTIVASI YANG JELAS. SEMENTARA PARTISAN DAN WANITA PENGAGUM PRESIDEN HANYA MELIHAT DINGIN. KEMUDIAN KEDUANYA BERPELUKAN. SESAAT SUNYI. KEMUDIAN TERDENGAR LAGI SUARA SIRINE AMBULANCE YANG MENYADARKAN PRIA PENGAGUM PRESIDEN DARI HISTERINYA.
PRIA PENGAGUM PRESIDEN :
Itu presiden ! presiden itu ! kita harus mengejarnya ! Ayo ! kita harus mengejarnya sekarang juga ! kita harus menyelamatkannya !
(IA LARI KE LUAR) presiden ! presiden ! presiden ! presiden ! presiden !
PARTISAN :
Kita harus mengejar dan menyelamatkannya !
WANITA PENGAGUM PRESIDEN :
Ya ! kita harus mengejar dan menyelamatkannya ! presiden ! presiden ! presiden !
PARTISAN :
Presiden ! presiden ! presiden ! ( KEDUANYA LARI KELUAR ).
DIPANGGUNG MENGELINDING 5 BUAH KEPALA YANG BESAR SEKALI. MELEBIHI UKURAN KEPALA MANUSIA. KEPALA-KEPALA ITU BERGERAK MENGELINDING KESANA-KEMARI. LALU TERDENGAR SUARA-SUARA BERAT SEPERTI YANG SEDANG BERSAHUTAN. KEPALA-KEPALA ITU LAMA-KELAMAAN MENGHILANG. KEMUDIAN MUNCUL PULA 4 SOSOK LAKI-LAKI DAN 1 SOSOK PEREMPUAN YANG SEMUANYA TANPA KEPALA. MEREKA BERADA DIANTARA DUA PINTU GERBANG. TERDENGAR PULA SUARA-SUARA BEBAGAI BINATANG. LALU SUARA-SUARA ITUPUN PADA AKHIRNYA MENGHILANG JUGA BERSAMA 5 SOSOK TANPA KEPALA. YANG MUNCUL KEMUDIAN ADALAH 2 ORANG LAKI-LAKI DAN 2 ORANG PEREMPUAN YANG SATU SAMA LAIN SEBELUMNYA TIDAK SALING MENGENAL. SEMUANYA NGOMONG SECARA BERSAMAAN. DAN SEMUANYA MERASA TIDAK TERGANGGU . SEPERTI ORANG-ORANG YANG SEDANG BICARA PADA UMUMNYA. SESEKALI MEREKA MERESPON MELUNCURNYA MOBIL-MOBIL DAN KENDARAAN LAINNYA YANG HADIR SECARA IMAJINER. HANYA SUARA-SUARA MESIN & KLAKSON MOBIL YANG DIMUNCULKAN . NAMUN DEMIKIAN KE 4 ORANG ITU TIDAK MERASA TERGANGGU DENGAN SUARA-SUARA ITU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar